MUARASABAK - Bupati Tanjung Jabung Timur, H. Romi Hariyanto, telah mencapai kesepakatan dengan Qian Mingyang, President Director PetroChina International, untuk mendorong hak pengelolaan gas sebesar 5 MMBTU oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim).
Pertemuan tersebut berlangsung di kantor PetroChina Jabung Ltd di Menara Kuningan, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta.
Dengan kesepakatan ini, proses persetujuan selanjutnya akan berada di tangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Setelah persetujuan diberikan, hak pengelolaan gas tersebut akan dikelola oleh BUMD dengan kerjasama pihak ketiga sebagai mitra.
Bupati Romi menjelaskan bahwa progres dalam perolehan hak pengelolaan gas tersebut sudah mencapai tahap teknis dari sisi Pemerintah Kabupaten.
Investor yang berminat menjadi mitra BUMD Tanjabtim telah menyiapkan rencana bisnis untuk pengelolaan gas tersebut.
"Sudah ada investor yang siap menjalankan rencana bisnis gas ini bersama BUMD kami. Setelah ESDM menyetujui, BUMD kami akan siap mempresentasikan rencana bisnis tersebut," ujar Bupati Romi.
Bupati Romi yakin bahwa rencana bisnis ini akan sukses karena dijalankan oleh mitra yang profesional dengan rekam jejak yang jelas.
Dia optimis kerjasama ini akan menambah sumber pendapatan baru bagi Tanjabtim.
Sementara itu, Kepala Bagian Perencanaan, Pengendalian, dan Supervisi Daerah (PPSDA) Setda Tanjabtim, Hamidah, menyebutkan bahwa calon mitra BUMD adalah PT. JGAS, sebuah konsorsium yang mengelola pemanfaatan gas dari hulu hingga hilir. PT. JGAS selama ini mengandalkan gas dari Blok Arun, Aceh, sementara permintaan gas semakin tinggi.
"Karena itu, mereka tertarik membangun fasilitas pengolahan gas alam cair dari Blok Jabung, khususnya PetroChina," jelas Hamidah.
Rencana bisnis mencakup penjualan gas cair ke industri dan peretail yang tergabung dalam grup usaha. Skema bisnisnya adalah PetroChina sebagai produsen gas menyerahkan 5 MMBTU kepada BUMD Samudera.
"Karena itu, mereka tertarik membangun fasilitas pengolahan gas alam cair dari Blok Jabung, khususnya PetroChina," jelas Hamidah.
Rencana bisnis mencakup penjualan gas cair ke industri dan peretail yang tergabung dalam grup usaha. Skema bisnisnya adalah PetroChina sebagai produsen gas menyerahkan 5 MMBTU kepada BUMD Samudera.
Kemudian, BUMD Tanjabtim akan bekerjasama dengan PT. JGAS untuk memasarkan gas tersebut ke peretail dan industri.
"Rencana bisnis ini diproyeksikan untuk lima tahun ke depan," tambah Hamidah.
Hak pengelolaan gas sebesar 5 MMBTU ini sebelumnya telah diberikan kepada Pemkab Tanjabtim pada tahun 2013, namun gagal dikelola karena ketidaksepakatan antara BUMD Samudera dan PLN mengenai harga jual gas. Saat itu, PLN tidak mau membeli gas tersebut.
"Karena PLN tidak lagi membutuhkan gas, kami memanfaatkan peluang bisnis ini untuk menjual gas ke sektor industri dan peretail," tutup Hamidah.