Gambar Potongan Vidio yang Memperlihatkan 2 Orang Oknum Pendampping PKH di Kecamatan Taman Rajo Tengah Mengarahkan Masyarakat Untuk Memilih Salah Seorang Caleg yang Mereka Bawa |
Muarojambi - Meskipun Pemilhan Umum pada 14 Februari tahun 2024 sudah selesai diselenggarkan di seluruh Indonesia. akan tetapi masih saja ada temuan pelanggaran praktek politik praktis dijumpai dikalangan masyarakat.
Kali ini terjadi di Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muarojambi, dimana masyarakat penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Taman Rajo diduga diarahkan oleh 2 orang oknum pendampin PKH kecamatan untuk memilih caleg tertentu.
Hal ini diketahui berdasarkan beredarnya beberapa rekaman vidio pendek yang memperlihatkan 2 orang oknum pendamping PKH tersebut tengah menjelaskan dan mengarahkan ibu-ibu penerima PKH tersebut untuk bisa memilih caleg yang mereka bawa dengan membawa spesimen surat suara dan kartu nama caleg yang mereka arahkan.
Mirisnya lagi, akibat beredar vidio tersebut, salah satu masyarakat penerima PKH "HL" (23) warga Desa Kunangan, Kecamatan Taman Rajo, malah menjadi sasaran tuduhan sebagai penyebar vidio kampanye oleh 2 oknum pendamping PKH tesebut.
Bukan tuduhan saja, bahkan "HL" sampai menerima tindakan kekerasan dari salah satu oknum pedamping PKH itu.
"Adek saya HL sampai dicekek oleh salah satu pendamping tersebut, lantaran dituduh sebagai penyebar vidio tersebut. Padahal adik saya Hl sama sekali bukan perekam dari vidio itu," sampai "RM" kakak kandung Hl kepada media ini (23/02/2024)
Bukan itu saja, akibat masalah ini HL sudah tidak lagi menerima bantuan PKH dan namanya sudah digantikan dengan nama orang lain, yang menurut RM suami dari penerima PKH baru ini bersetatus sebagai pegawai dari Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Tirta Muarojambi.
"Kasian adek saya akibat kejadian ini tidak lagi dapat bantuan PKH, padahal adik saya tergolong orang tidak mampu, dan dialah yang mengurus nenek saya," ujar RM.
Dirinya sudah melaporkan kejadian ini kepada Dinas Sosial Kabupaten Muarojambi, akan tetapi sayangnya menurut RM, laporan nya malah ditanggapi dengan bentakan oleh Kadis Sosial Kabupaten Muarojambi Budi Rosa.
"Saya malah dibentak, padahal saya hanya menjelaskan permasalahannya, iya benar pak kadis sosial mengatakan akan meminta klarifikasi dari 2 orang oknum Pendamping PKH itu, tetapi yang saya kecewa, saya juga dibentak bentak oleh kadis sosial, dengan ucapan kamu sudah merasa pintar dari saya ya, ucap kadis kepada saya, dan akhirnya keluar dari ruangan kerjanya dan meninggalkan saya sendirian didalam kantornya," sebut RM
Sementara itu Budi Rosa Kadis Sosial Kabupaten Muarojambi saat dihubungi media ini mengatakaan, bahwa benar RM kakak dari HL sudah mendatangi dirinya, tetapi dirinya beralasan, RM bukan melaporkan akan tetapi malah meminta dirinya memecat ke 2 dari oknum PKH itu, dengan membawa rekaman vidio tersebut.
Diteruskannya, tentu saja menurut dirinya dia tidak bisa melakukan pemecatan kepada oknum pendamping PKH tersebut, karena bukan ranah dinas sosial terkait pengangkatan dan pemberhetian pendamping PKH itu.
"Kita hanya bisa mengusulkan kepada kementrian sosial, tetapi dengan syarat oknum pendaping PKH tersebut sudah terbukti melanggar aturan dengan sengaja melakukan praktek politik praktis," jelanya.
Dilain hal sayangnya, meskipun pihak Dinas Sosial Kabupaten Muarojambi sudah mengetahui adanya dugaan pelanggaran oleh 2 orang pendamping PKH ini, ke 2 oknum pendamping tersebut sampai saat ini belum juga dipanggil oleh Kadis Sosial Kabupaten Muarojambi untuk dimintai keterangannya.
Kadis Sosial beralibi, karena berdasarkan yang terlihat dari vidio belum secara gamblang menunjukan ke 2 orang oknum pendamping desa itu sedang mengarahkan warga untuk memilih kesalah satu caleg seperti yang dituduhkan.
Meskipun sudah jelas terlihat didalam vidio oknum pendamping PKH ini tengah menerangkan spesimen surat suara pencoblosan kepada ibu-ibu penerima PKH, dan ditangannya sedang memegang kartu nama dari caleg yang mereka bawa.
"Kalau indikasi iya, tetapi untuk memastikannya belum bisa, karena selain dari vidio ini, kita masih butuh saksi langsung dari masyarakat, mungkin minggu depan baru kita panggil, karena saat ini kita sedang disibukan dengan bencana," ungkap Budi Rosa Kadis Sosisal Kabupaten Muarojambi.
Penulis : Endi
Editor : Endi