TANJABTIM - Bupati Tanjung Jabung Timur, Romy Haryanto mendukung usulan pemindahan Kantor pusat PetroChina International Jabung Ltd ke Jambi.Bahkan dia siap menjadi garda terdepan sepanjang usulan pemindahan ini untuk kepentingan Jambi. Penegasan ini disampaikan Romi saat menerima delegasi Jambi Menggapai Keadilan (JMK), sebuah komunitas grup diskusi via WA yang anggotanya dari berbagai latar belakang.
Seperti aktivis, akademisi, praktisi, mahasiswa, tokoh masyarakat serta mantan pejabat tinggi Jambi. "Saya mendukung penuh upaya kawan-kawan JMK untuk meminta pihak Petrochina memindahkan kantor pusat mereka ke Jambi," tegasnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan terlihat begitu akrab , Bupati menyambut positif usulan Tim JMK yang dikoordinir rekan Fiet Haryadi dan Jefri Bintara Pardede tersebut. Meski tidak terlalu formal, diskusi yang berlangsung di ruang rapat Bupati tersebut membahas persoalan yang saat ini tengah jadi perbincangan publik, terutama di group WA JMK.
Selain pemindahan kantor pusat PetroChina International Jabung Ltd ke Jambi, diskusi singkat dengan orang nomor satu di Bumi Sepucuk Nibung ini juga membahas soal transportasi batu bara yang sudah mengganggu kepentingan umum.
Desakan JMK agar manajemen Petrochina memindahakan kantor pusatnya ke Jambi tentunya bukan tanpa alasan. Hal ini terkait dengan perpanjangan kontrak kerja Petrochina dengan SKK Migas serta hingga tahun 2043 mendatang serta Jambi adalah salah satu area pengeboran terbesar Petrochina di Indonesia.
Upaya pemindahan kantor pusat sebuah perusahaan besar yang bergerak dibidang migas ini tenyata juga pernah dilakukan oleh masyarakat dan Pemerintah Riau beberapa tahun lalu dan ternyata berhasil memindahkan kantor pusat Chevron di Jakarta ke Riau.
Tentu akan banyak manfaat positifnya jika kantor pusat mereka berada di daerah yang bersangkutan. Selain mempersingkat urusan administrasi, yang lebih penting lagi adalah adanya kedekatan secara emosional antara pihak perusahaan dengan masyarakat setempat yang saling menguntungkan.
Sementara itu, untuk persoalan batubara ditanggapi oleh mantan Bupati Tanjab Barat, Usman Ermulan yang juga merupakan anggota JMK dan ikut dalam rombongan memberikan usulan menarik.
Menurutnya, jika harus membuat jalan khusus tentunya akan membutuhkan waktu yang lama dan menimbulkan persoalan baru jika menghentikan aktivitas truk batubara tersebut. Solusi alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak stockpille di sepanjang sungai untuk pembongkaran batubara tersebut, sehingga truk pengangkut batubara tersebut tidak terlalu jauh membawa batubara sampai ke pelabuhan Talang Duku. Selanjutnya batubara yang dibongkar tersebut diangkut kembali oleh ponton lewat jalur sungai menuju pelabuhan.
"Memindahkan jalur transportasi lewat sungai mungkin jauh lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuat jalan khusus," ungkapnya. Semoga usulan dan saran yang disampaikan JMK dapat membantu Pemerintah Kabupaten dan Provinsi Jambi untuk mengambil keputusan terbaik.(rik)