Notification

×

Iklan

Iklan

Pengerjaan Rehab Jalan Simpang Pematang Gadung Di Duga Di Kerjakan Asal Jadi

| Desember 21, 2022 WIB



Batanghari - Tidak jarang kita menemui proyek pada jalan dengan kondisi aspal yang kualitas mutu nya kurang baik, padahal pekerjaan terhadap lapisan aspal baru saja selesai dikerjakan. Mengapa bisa begitu?


‎Tentu bisa jadi hal itu memiliki beberapa faktor penyebab. Antara lain, Pertama ketidak sesuaian standard mutu lapisan perkerasan jalan (aspal), kesalahan perencanaan dalam hal penentuan tebal lapisan perkerasan jalan.‎ Dua, faktor pertama tersebut kunci utamanya adalah pada jasa konsultan dan usaha jasa konstruksi. Sedangkan faktor ketiga sangat sulit untuk diubah karena menyangkut karakter manusia. Lalu bagaimanakah spesifikasi teknis yang tepat pada pekerjaan pengaspalan, sehingga dapat menghasilkan output jalan raya berkualitas tinggi. Tentunya harus mengacu pada kontrak pekerjaan dan tidak melenceng dari speksifikasi yang sudah tertuang.


Namun kali ini pada paket pekerjaan bangunan Jalan aspal sepanjang 1600 meter, dengan nilai sebesar Rp. 4.001.583.300 , tepatnya di Jalan simpang Pematang gadung, RT 12, Desa pematang Gadung kecamatan mersam Kabupaten Batanghari Diduga pekerjaan terkesan asal jadi oleh CV. ROYYAN AGUNG MANDIRI selaku kontraktor pelaksana, yang beralamat di Jl. KH. A. Somad RT. 03 Kel. Ulu Gedung Gedong Kec. Danau Teluk kabupaten Kota Jambi.

Dari hasil pantauan awak media ini dilapangan, kondisi pada fisik bangunan jalan tersebut terkesan mudah rusak lantaran kurang memiliki daya rekat maupun proses pengilingan yang kurang maupun dengan ketebalan cuma mencakup sekitar 3 cm padahal dimna proyek pengaspalan sendiri paling tipis 4 cm.

  ‎


Selain itu proyek yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Batanghari Bidang Cipta Karya tersebut. 

“Mengingat pekerjaan pengaspalan jalan ini terlihat asal jadi, kami bingung mau komplain kemana karena kami hanya masyarakat awam, mudah-mudahan melalui media ini keluhan kami ini bisa didengar dan ditindak lanjuti oleh Dinas PU terkait”, sebut salah seorang warga dengan suara polosnya dan meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Sementara itu, anggota DPRD kabupaten Batanghari Ketika di ajak Turun kelapangan membenarkan kondisi bangunan jalan aspal yang berada diwilayahnya diprediksi tidak akan bertahan lama, karena kurangnya daya rekat dan pengilingan terhadap aspal tersebut tidak sesuai speksifikasi, kenapa demikian jika di giling makan ketebakanya bisa sampai satu jari jadi tidak di giling.


“Kalau saya lihat sih, ketahanan jalan ini tidak akan bertahan lama sebab pembangunannya terlihat asal jadi. Apalagi jalan ini sangat sering dilalui kendaraan warga sekitar dan mobil truk pengangkut buah sawit , apalagi di dalam juga ada ram sawit di sini”, imbuhnya.

 ‎

Menurut salah seorang Pemerhati Proyek pengaspalan jalan memaparkan, bagaimana teknis yang benar untuk sebuah pekerjaan atau pembangunan dan pengaspalan jalan. Yang perlu diperhatikan diantaranya adalah, Penyiapan lokasi, dimana Pengukuran tapak yang merujuk pada gambar kerja perlu dilakukan, di bawah pengawasan konsultan pengawas.

“Aspal dapat mulai diaplikasikan kepada permukaan yang dapat berupa pondasi bagian atas (aspal baru) atau di atas aspal lama (perbaikan jalan). Proses pemasangan aspal harus dengan persetujuan pengawas lapangan”, sebutnya



Selain itu Aspal itu memiliki dua kriteria Yang di sebut ACBC dengan ACWC di mana ketebalan nya memiliki perbedaan, kalau untuk ACWC biasanya ketebalannya 4 Cm sedangkan ACBC di mana ketebalannya mencapai 8 Cm. Pungkasnya.


Dedi susandi Kabid Bina Marga PUPR Batanghari Mengatakan Saat di Hubungi Via Whatshap saat di tanyakan Mengenai ketebalan jalan tersebut sudah sesuai Spesipikasi.


" klau ketebalannya kalau dak salah 5 sampai 6 centi meter kalau tidak salah sesuai dengan RAB , Selain itu kita juga sudah melakukan pengecekan untuk jalan tersebut sesuai kok tidak ada masalah." Ucapnya. (feri)

×
Berita Terbaru Update