Notification

×

Iklan

Iklan

Pemkab Batanghari Gelontorkan Dana Rp 1 Milyar Untuk Disain Penghijauan di Tahura

| Maret 18, 2022 WIB

 


Batanghari - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari akan mengambil kebijakan strategis terkait pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syafuddin.


Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief mengatakan Kabupaten Batanghari punya Tahura dengan luasan 15.810 hektare.


Namun, dari jumlah itu 60 persen sudah okupansi oleh masyarakat. Masih ada seluas 6.000 hektare dalam wilayah konservasi yang masih bisa dikelolah.


“Nanti secara lengkap kita kirimkan proposal kepada Mentri LHK dan sudah disampaikan ke Dirjen Konservasi mudah-mudahan ini bisa terwujud di Batanghari,” katanya belum lama ini.


Pemkab Batanghari sudah mulai pada tahun ini, telah menganggarkan Rp 1 miliar untuk membuat desain tampak melakukan penghijauan.


“Tahura ini dibangun kembali, sehingga Suku Anak Dalam (SAD) bisa menghasilkan kehidupan mereka, budaya mereka, kebiasaan mereka tapi secara perlahan bisa kita lakukan interaksi dengan masyarakat yang ada disekitarnya,” ujar Fadhil Arief.


Di dalam Tahura ada tanaman endemik yakni kayu Bulian. Kayu yang setahunnya hanya tumbuh beberapa sentimeter dan dulu dijaga oleh SAD.


“Dahulu Tahura ini menjadi tempat tinggal sanak saudara dari SAD. Bagaimana ini dikembangkan kembali sehingga nanti menjadi potensi pendapatan dari warga SAD. Dari mulai melakukan pemberdayaan dan dalam rangka penghijauan,” ucapnya.


Setelah melakukan ini, Fadhil Arief yang juga Ketua DPW PPP Jambi bilang bakal melakukan pemberdayaan sehingga menjadi tempat wisata baik wisata budaya, wisata alam. Karena begitu banyak hal-hal unik dan khas dari tradisi sanak saudara SAD.


Contohnya disaat mereka melakukan pernikahan yang mesti melewati sebatang kayu pohon bulat yang diletakan di sungai dan yang mesti dilewati calon pengantin laki-laki.


Apabila ada yang terpeleset maka tidak bisa meminang calon mempelai perempuannya.


“Inilah menjadi hal yang menarik yang bisa kita kumpulkan dengan wilayah yang menghubungkan 6.000 hektare lebih untuk mereka melangun atau berpindah-pindah. Sehingga kita bisa memonitornya secara seksama sanak saudara yang berasal dari SAD ini,” pungkasnya. (adv) 

×
Berita Terbaru Update