Batanghari - Pemerintah Kabupaten Buatanghari tahun ini menyiapkan anggaran yang bersumber dari APBD, sebesar Rp 44 miliar untuk penanganan Covid-19.
Dana tersebut dialokasikan ke dalam pos masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Berkaca tahun lalu, realisasinya memang tidak sampai segitu, tapi kita tetap jaga-jaga. Karena bagian dari aturan Kemendagri dan juga kita melihat situasi perkembangan yang ada saat ini takut ada kejadian yang terulang,” kata Muhammad Fadhil Arief Bupati Batanghari pada Rabu (9/2/2022).
Apabila dana ini tidak bisa digunakan bakal dialokasikan kepada hal lain, karena pandemi ini tidak lagi diduga, semua sudah diduga.
“Semua OPD yang menangani pandemi Covid-19 ini misalnya, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan maka dananya masuk ke OPD masing-masing,” katanya.
Fadhil bilang ada Belanja Tidak Terduga (BTT) yang diwajibkan dari pemerintah pusat untuk jaga-jaga apabila ada kejadian yang diluar kuasa atau diluar prediksi.
“Tetapi kalau perawatannya sudah bisa diprediksi, misalnya vaksinasi yang sudah terprogram dengan baik. Mudah-mudahan masyarakat cukup kuat menghadapi ini,” ucapnya.
Bupati menyakini wabah ini sudah menjadi bagian dari kehidupan saat ini. Ia mengajak pejabat untuk bergerak dan mengefesienkan belanja serta meningkatkan pendapatan.
“Belanja-belanja akan kita efesienkan. Karena kita yakin ada pola yang belum tepat sebelumnya, ini tugas kita untuk membuat ini menjadi tepat karena ini uang rakyat dititipkan kepada Pemda untuk digunakan sebaik-baiknya bagi kemakmuran rakyat dengan pelayanan baik,” pungkasnya. (adv/vov)