Informasi ini diunggah oleh akun @AndiPitopang6 pada Jumat (23/4/2021) dalam sebuah utas.
Dari konfirmasi, informasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi yang beredar
Awalnya, penulis menyebut KRI Nanggala sudah kembali bisa dihubungi pada Jumat (23/4/2021).
"~Info~
Kabar Gembira, KRI Nangala 402 Hilang Sudah Bisa Dihubungi, Belum Naik, Ada Masalah Electric Pump
23 April 2021," tulis akun @AndiPitopang6
Namun, ia menyebut kapal selam tersebut belum bisa naik ke permukaan akibat adanya masalah pada sistem pompa elektroniknya.
Dalam unggahan selanjutnya, penulis menyebut informasi tersebut ia dapatkan dari Jurnal Maritim.
Unggahan tersebut telah di-retweet sebanyak 181 kali dan disukai 703 kali.
Kabar ini pun disambut dengan beragam komentar pengguna Twitter yang lain. Banyak di antara mereka yang menyambut baik kabar ini dan mengucap syukur.
Misalnya akun @jasmin78444475.
"alhmdllh ya allh..brkat muqzizatmu dbln suci ramdhan ini, srta brkat doa rakyat indosia kapal.selam yang dinyatakan hilang bisa dtemukan lgi, semoga cpat trngkat kepermukaan dn para ABKnya smua selmat Aaamiinnn," tulis dia menanggapi utas @AndiPitopang6.
Konfirmasi Terkait beredarnya informasi tersebut, Ketika dihubungi Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal TNI Achmad Riad.
Pihaknya menegaskan bahwa kabar baik tersebut dipastikan tidak benar dan bukan berasal dari pihak TNI.
"Tidak benar," kata Riad singkat saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (24/4/2021).
Pencarian masih terus dilakukan
Hingga hari ini, Sabtu (24/4/2021), upaya pencarian KRI Nanggala-402 dan ke-53 awaknya masih terus dilakukan oleh berbagai pihak yang bergabung dalam operasi di perairan Bali.
Operasi pencarian dilakukan mulai dari Basarnas, TNI, BPPT, hingga negara-negara lain yang tergabung dalam Konferensi Kapal Selam mulai dari Singapura hingga Amerika Serikat.
Berdasarkan konferensi pers dari Pangkalan TNI AU Ngurah Rai yang ditayangkan di kanal YouTube Puspen TNI, Jumat (24/4/2021), Kapuspen Achmad Riad menyebut pencarian dikonsentrasikan di 9 titik perairan utara Celukan Bawang, Bali.
"Sesuai dengan data yang kami terima sampai sore hari ini, ada sembilan titik termasuk ada yang tumpahan maupun ada yang daya magnetnya sangat kuat," ujar Riad.
Hingga saat ini, Singapura dan Malaysia telah mengirimkan kapal penyelamatnya ke Perairan Bali.
Sementara pesawat pendeteksi kapal selama mili Amerika Serikat juga telah tiiba di Bali dan membantu pencarian bergabung bersama kekuatan yang lain.
Sumber : Kompas.com